, Singapore
513 views

Bagaimana GIA melindungi pelaku UKM dari ancaman siber?

Hanya 17% UKM yang terlindungi dari ancaman siber.

Sekitar 99% dari 560.000 bisnis yang  terdaftar di Singapura dikategorikan dalam usaha kecil dan menengah (UKM). Dari UKM ini, hanya 17% yang diasuransikan terhadap serangan ransomware. Itu berarti hanya sekitar 94.000 UKM yang siap menghadapi ancaman siber, risiko terbesar bagi bisnis di era digital ini, seperti yang diperingatkan oleh General Insurance Association of Singapore (GIA).

Dalam sebuah wawancara dengan Insurance Asia, President GIA Ronak Shah mengatakan kurangnya kesadaran di kalangan UKM adalah alasan utama yang membuat mereka tidak dapat melindungi diri mereka secara memadai.

“Mereka tidak tahu seberapa parah dampaknya saat ada kejahatan siber terjadi, berapa biaya yang harus mereka keluarkan. Berapa banyak data yang akan hilang? Apakah mereka akan kehilangan akses ke klien mereka? Apakah bisnis mereka akan tutup?,” kata Ronak menjelaskan.

Klaim Ronak didukung oleh QBE Singapura melaporkan bahwa  hanya 45% UKM yang mengetahui asuransi siber. Tetapi apa yang lazim di sebagian besar organisasi di Singapura adalah mereka percaya diri serangan siber tidak akan terjadi pada mereka

BACA LEBIH LANJUT: Longer life is a potential financial nightmare for Singaporeans

“62% UKM telah mengindikasikan mereka akan memprioritaskan hal-hal lain, daripada terlindungi oleh asuransi,” kata Ronak.

Cyber hygiene

GIA telah tiada henti dalam mempromosikan dan mengadvokasi kolaborasi publik, swasta, dan lintas sektor yang lebih besar. Melalui promosi dan advokasi ini, pemahaman yang lebih komprehensif tentang risiko siber di seluruh industri akan dibangun, dengan tujuan utama memberikan proposisi siber yang berharga untuk melindungi bisnis yang rentan.

Yang diinginkan Ronak adalah asuransi siber diberlakukan wajib di Singapura.

“Tidak berbeda ketika Anda mengendarai mobil, Anda harus memiliki asuransi kendaraan. Jika Anda menggunakan komputer dan Anda terhubung ke internet, yang hampir dimiliki semua orang, maka kebutuhan akan asuransi siber menjadi sangat besar,” katanya.

“Cyber hygiene, atau memiliki pendekatan yang tepat terhadap keamanan siber, harus menjadi prioritas utama bagi UKM. Kemudian mereka dapat memperkuatnya dengan penggunaan asuransi. Di sinilah asuransi siber berperan,” kata dia menjelaskan.

Rencana keseluruhan GIA

Selain fokus mendorong kesadaran asuransi siber, Ronak yang memimpin GIA pada awal 2022 juga akan mendorong peningkatan budaya dan standar perilaku di industri asuransi.

Insurance Culture and Conduct Steering Committee Singapura menerbitkan tiga makalah pada 2022 yang memberikan pedoman praktik terbaik dan inisiatif yang direkomendasikan bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem asuransi untuk meningkatkan budaya dan standar perilaku perusahaan asuransi, perantara, karyawan, dan ekosistem asuransi.

Ronak mengatakan makalah keempat untuk perantara asuransi umum sudah dalam proses dan diharapkan terbit pada akhir tahun.

“Sektor ini juga akan bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk menerapkan peningkatan cakupan asuransi kesehatan untuk izin kerja, dan untuk pemegang S-pass. Peningkatan ini akan berusaha meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pekerja asing di Singapura. Kami juga bermitra erat dengan kementerian, memastikan implementasi model asuransi kesehatan yang disempurnakan dan bertujuan meluncurkannya menjelang akhir 2022,” kata Ronak.

Follow the link for more news on

Sektor asuransi akan memanfaatkan peluang pertukaran karbon di Indonesia

Pertukaran karbon memberikan peluang bagi industri keuangan, khususnya sektor asuransi umum.

Linda Purnama bergabung dengan Gallagher Re untuk memimpin tim Indonesia

Dia  memiliki pengalaman selama 25 tahun di bidang reasuransi di seluruh Asia Pasifik.

Bagaimana InsurSaathi mempercepat penerimaan agen baru di pedesaan India

Platform terintegrasi InsurSaathi dilengkapi dengan modul pelatihan asuransi internal untuk memberdayakan agen demi keberhasilan asuransi mikro.

MNC Life Assurance memanfaatkan keunggulan media untuk perluasan pasar

CEO Risye Dillianti memanfaatkan kekuatan media untuk memperluas jangkauan dan edukasi MNC Life sekaligus mengamankan hampir 300.

PSAK 74, mentransformasi praktik asuransi di Indonesia menjadi lebih baik

Metode baru dalam menyajikan laporan keuangan meningkatkan transparansi dan kepercayaan pasar terhadap industri asuransi.

Great Eastern menjembatani keberlanjutan dan asuransi melalui integrasi portofolio

Perusahaan asuransi asal Singapura ini menekankan peran kepatuhan terhadap keberlanjutan di antara perusahaan asuransi meskipun investasi berkelanjutan menghadapi masalah pasokan dan permintaan.

Ciputra Life melampaui pasar yang telah mereka kuasai dengan mengatasi permasalahan nasabah

Pendekatannya yang berpusat pada nasabah menghasilkan 60% nasabah non-captive.

Qoala dalam misi berbasis teknologi untuk mengasuransikan lebih banyak warga Malaysia

Platform daring ini mempromosikan literasi keuangan dan kemitraan strategis, yang selaras dengan agenda asuransi pemerintah.

Upgrade AI oleh Zurich Indonesia mempercepat polis kendaraan

AI menyederhanakan penilaian dan memungkinkan bisnis P&C perusahaan asuransi mengalami pertumbuhan GWP sebesar 20% yang luar biasa selama Q1 2023.

Tune Protect memimpin dalam layanan asuransi bertenaga cloud

Prasanta Roy dari Tune Protect menangani digitalisasi dan mengatasi tantangan regulasi untuk layanan yang efisien, terukur, dan aman di Insurance Asia Forum 2023.