, Hong Kong
105 views
/DragonImages from Envato

HK’s new capital regime to strengthen enterprise risk management

It is prompting (re)insurers to adjust their business and investment strategies.

Hong Kong’s new risk-based capital (HKRBC) regulatory framework, introduced on 1 July, is expected to enhance enterprise risk management (ERM) among (re)insurers, according to AM Best

The new framework replaces the previous ordinance-based regime and introduces three pillars: quantitative requirements, qualitative requirements, and disclosure requirements.

Christie Lee, senior director at AM Best, noted that the solvency ratio under the HKRBC framework is about half of what it was under the legacy system. 

The change is prompting (re)insurers to adjust their business and investment strategies to improve capital efficiency. The enhanced disclosure requirements aim to improve transparency across the industry, though smaller insurers may face increased management costs.

The Hong Kong Insurance Authority (HKIA) has also implemented group-wide supervision (GWS) standards for designated insurance holding companies (DIHCs), covering ERM, corporate governance, and capital requirements. 

Under the GWS framework, the HKIA has regulatory authority over DIHCs, including compliance with capital standards and the ability to take disciplinary action.

Unlike the previous regime, the new system considers asset, counterparty, and underwriting risks. Insurers are now required to submit quarterly disclosures and provide audited annual reports.

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.