, APAC
/Stevepb from Pixabay

Credit insurance gains focus amidst liquidity crunch

Japan reduced its days receivable to 42 days, best in the region.

There has been a rise in days receivable, with businesses across the region taking longer to convert working capital into cash. On average, Asia Pacific companies ended 2023 with 71 days receivable, marking a slight increase from the previous year, Aon’s 2024 Working Capital and Performance Benchmarking Report for Asia Pacific showed.

Aon's report underscores the importance of optimising working capital management through strategies like credit insurance, particularly during uncertain economic conditions. By securing protection against non-payment, businesses can enhance liquidity, protect revenue growth, and improve their financing options.

This trend indicates slower customer payments, leading to reduced working capital availability and liquidity challenges for businesses.

Japan saw an improvement, reducing its days receivable to 42 days, the best performance in the region. Conversely, companies in Hong Kong (65 days), Thailand (64 days), and India (100 days) experienced significant increases in days receivable, with Indian firms falling furthest behind the regional average.

The study also emphasises benchmarking against industry peers to identify areas for improvement. 

For instance, despite Japan leading overall, its electrical products sector lags by 27 days compared to Korean competitors. This highlights the strategic importance of targeted working capital management to reduce debt levels and enhance free cash flow.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.