, Japan
/Jezael Melgoza from Unsplash

Japan's insurance market tightens amidst increased disasters

Japan’s 3 major groups account for 86% of net premium income.

Japan's non-life insurance market consists of 55 general insurance companies, with 33 licensed as domestic insurers and 22 as foreign insurers, as of 1 November 2023, Toa Re’s Japan’s Insurance Market 2024 report stated.  

Since the insurance industry liberalised in 1996, mergers and business integrations have led to an oligopoly dominated by three major groups: MS&AD Insurance Group Holdings, Sompo Holdings, and Tokio Marine Holdings.  

Together, these groups account for over 86% of net premium income, totalling $63.92b (¥9.132t) for the 29 members of the General Insurance Association of Japan (GIAJ) in fiscal 2023.  

The market also includes cooperative insurance companies, known as Kyosai, which generated $14.70b (¥2.1t) in premium income in fiscal 2022.  

Additionally, the Small Amount and Short Term Insurance (SASTI) sector continues to expand, offering insurance products such as renters and pet insurance. SASTI companies, introduced in 2006, face lower regulatory hurdles, with a minimum capital requirement of $0.07m (¥10 million), compared to $7m (¥1b) for traditional insurers.  

In fiscal 2023, net premium income across all lines increased by $0.08b (¥12b), reaching $63.92b (¥9.132t), mainly driven by the automobile sector.  

Net claims paid decreased by $0.37b (¥53b) to $37.31b (¥5.33t), whilst the loss ratio improved by 0.6 percentage points to 64.3%. Underwriting profit rose by $0.44b (¥63b) to $1.24b (¥177b), and ordinary profit increased by $1.97b (¥281b) to $7.33b (¥1.047t), resulting in a net income of $6.27b (¥896b) after taxes.  

Fire insurance premiums have risen  since 2018 due to natural disasters, and insurers have responded by tightening terms and increasing deductibles. Reinsurance renewals for 2024 saw stable terms and conditions, with some lines experiencing slightly lower premium rates.  

Japan’s Financial Services Agency (JFSA) has emphasised the need for advanced risk management amid increasing natural disasters and plans to introduce economic value-based solvency regulations in fiscal 2025.

($1.00 = ¥143.19)

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.