, Southeast Asia
/Mathieu Stern from Unsplash

Over 4,000 BFSI assets wrongly exposed in SEA

About 300 internet-facing assets can be exploited.

There are more than 26,500 potential internet-facing assets amongst Southeast Asia's leading banking, financial services, and insurance (BFSI) companies, revealed Tenable. 

The findings revealed an average of nearly 300 internet-facing assets per organisation that could be exploited.

Singapore led the region with over 11,000 internet-facing assets identified across its top 16 BFSI companies, with more than 6,000 of those assets hosted in the United States. Thailand followed with over 5,000 assets. 

Tenable’s research highlighted several cyber hygiene issues, including outdated software, weak encryption, and misconfigurations, which present exploitable entry points for cybercriminals. 

Notably, nearly 2,500 assets were found still supporting TLS 1.0, a 25-year-old security protocol that was disabled by Microsoft in September 2022. 

Additionally, over 4,000 assets initially intended for internal use were exposed externally, and more than 900 assets had unencrypted final URLs, posing significant security risks.

The study also uncovered vulnerabilities in API implementations, with over 2,000 API v3 identified. These APIs are crucial for software applications' data exchange but present a substantial risk when not properly secured.

The study, conducted on 15 July, examined over 90 BFSI organisations with the largest market capitalisations across Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand, and Vietnam.

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.