, APAC
/Arafat Tarif from Pexels

Tough reinsurance market compounded by IFRS 17

Although this shouldn’t affect a company’s financial strength, says AM Best.

The insurance industry is undergoing significant changes with the implementation of International Financial Reporting Standards (IFRS) 17, replacing IFRS 4. This new standard introduces major shifts in how insurance contracts are reported, particularly for life and composite insurers.

Key changes include the recognition of profits over the contract's duration and the mandatory early recognition of losses on onerous contracts, especially impacting life insurers. 

IFRS 17 also requires discounting liabilities, which could lower balance sheet liabilities and affect combined ratios, especially for reinsurers.

The new standard alters profitability metrics, introducing risk adjustment and contractual service margins (CSM) for longer-duration policies and replacing premiums written with insurance service revenue in income statements. 

These changes make traditional metrics like loss and expense ratios more complex.

The transition to IFRS 17 occurs during a challenging reinsurance market, posing significant hurdles despite assurances that it shouldn't affect financial strength. 

The standard, effective from 1 January 2023, changes how stakeholders interpret financial statements, emphasising the time value of money and future cash flow uncertainty.

As the industry adapts, a deeper understanding of these new metrics is crucial. Comparability across different accounting standards, such as US GAAP, will require careful interpretation. 

With only one year of reporting under IFRS 17, ongoing adjustments and disclosures are anticipated as the industry gains experience with the new framework.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.