, India
/Ibrahim Riftah from Unsplash

India considers raising insurance FDI cap to 100%

Despite many industries open to FDI, the insurance sector remains partially restricted.

India’s officials are considering a proposal to increase the foreign direct investment (FDI) limit in the insurance sector from the current 74% to 100%, reported the Times of India.

The move, supported by the Insurance Regulatory and Development Authority of India (IRDAI), will require political approval as it involves amending the Insurance Act. In addition to raising the FDI cap, other proposals to ease FDI rules—such as removing the mandate for Indians in certain top management positions—are under review.

A comprehensive set of amendments to the insurance law is also being proposed, although the timing for introducing the bill remains undecided. 

The Department for Promotion of Industry and Internal Trade is reviewing sectoral norms and rules to facilitate unrestrained investment. Whilst many consumer-facing sectors in India have fully opened up to FDI, insurance remains partially restricted.

Officials noted that most large Indian companies have already invested in the insurance sector, and allowing 100% FDI could attract foreign players with substantial financial resources who are currently unable to find suitable domestic partners. 

This change would be particularly advantageous for the long-gestation life insurance business, which requires significant and ongoing capital to meet regulatory solvency norms before turning profitable.

A senior finance ministry official confirmed that discussions with IRDAI on the proposed amendments are ongoing and expected to be finalised soon. However, given that the BJP does not hold a majority in the Lok Sabha, the political leadership will have the final say, though NDA partners are unlikely to oppose the plan.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.