, China
/Steve Long from Unsplash

Taishan P&C’s efforts to improve underwriting boost

Increased investment in asset management products has slightly reduced liquidity.

China-based Taishan Property & Casualty Insurance’s (Taishan P&C) operating results are expected to improve in 2024-2025 due to better underwriting and stable investment yields.

The company's net loss decreased to $6.56m (CNY47.6m) in 2023 from $48.9m (CNY355m) in 2022, aided by a recovery in investment income, said Fitch Ratings.

The combined ratio remained around 110% in 2023. Whilst non-motor insurance, excluding agriculture, faces high expense ratios due to limited scale, efforts to tighten underwriting risk selection could improve the combined ratio.

Taishan P&C's investment portfolio is heavily weighted towards fixed-income instruments, including bonds and fixed-income-type investment funds. 

However, increased investment in asset management products has slightly reduced liquidity. The company's exposure to risky assets, mainly equity or hybrid-type mutual funds, remains manageable, with a risky-asset ratio of about 59% at the end of 2023.

Taishan P&C is rated one notch above its standalone credit quality due to its ownership by Shandong SASAC. 

This linkage provides a level of support, although the IFS Rating is not fully aligned with Fitch's assessment of Shandong province's creditworthiness. 

Shandong SASAC controls Taishan P&C through Shandong Hi-Speed Group, with ERGO Group AG holding a 24.9% stake. Shareholders are expected to continue providing capital support as needed.

Taishan P&C maintains robust capital to support premium growth and manage earnings volatility. 

The company's capital score, as per the Fitch Prism Global model, with a comprehensive solvency ratio of 302% at the end of Q1 2024, well above the 100% regulatory minimum.

Despite holding only 0.2% of China's non-life insurance market in 2023, Taishan P&C has 14 branches in northern and eastern China. Motor insurance is the primary business line, but other areas like agriculture and cargo transportation are growing steadily.

($1.00 = CNY7.25)

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.