, Sri Lanka
/Alfie Huo from Pexels

National Insurance Trust Fund Board’s gross premiums surge this year

However, Fitch Ratings sees risk-management weaknesses in the insurer.

Sri Lanka-based National Insurance Trust Fund Board’s gross premiums are projected to skyrocket this year thanks to a “recent directive requiring primary insurers to remit 100% of motor SRCCT premiums to NITF, up from the previous 12%.”

NITF's moderate company profile reflects a favourable business scale supported by full state ownership and substantial involvement in government policies, as assessed by Fitch Ratings

However, its corporate governance is deemed less favourable due to its weak structure and limited financial transparency.

Risk-management weaknesses are evident as NITF has faced challenges in renewing reinsurance contracts, notably for strikes, riots, civil commotion, and terrorism (SRCCT) since January 2023. 

This lack of reinsurance exposes NITF to potential volatility in capital and earnings from unforeseen losses.

SRCCT contributes significantly to profitability, with claims remaining modest. Despite this, Fitch views the concentration of profitability in SRCCT as a credit weakness, exacerbated by restricted cash flow between SRCCT and other segments.

Whilst NITF has shown improvement in its consolidated combined ratio to 72% in 2023, reflecting better underwriting performance primarily in health and SRCCT segments, non-SRCCT segments struggle with combined ratios surpassing 100%.

Capital adequacy remains a concern in non-SRCCT lines like reinsurance, despite a robust consolidated regulatory risk-based capital ratio of 613% by end-2023, bolstered by strong earnings.

Investment risks have eased with NITF's conservative portfolio focused on government securities, although 97% of sovereign assets expose them to sovereign risk.

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.