, APAC
160 views
/Nataliya Vaitkevich from Pexels

Sun Life's Asia business reports $177m for Q1'24 net income

The region’s sales, however, showed mixed results.

Sun Life's Asia business reported an underlying net income of $177m in the first quarter of the year (Q1’24), marking a $36m increase from the previous year. This was driven by increases in wealth & asset management and individual protection businesses.

Wealth & asset management saw a modest increase of $2m to $17m. 

Likewise, its individual protection witnessed a significant uptick of $38m due to robust sales momentum, in-force business growth, higher surplus earnings, and favourable mortality experience, partially offset by increased expenses driven by volume growth and continued investments.

Regional office expenses and other incurred a net loss increase of -$4m due to higher expenses.

The region’s sales, however, showed mixed results.

Individual sales increased by 67% year-on-year (YoY) to $627m, mainly driven by higher sales in Hong Kong but offset by lower sales in China, Vietnam, and India.

ALSO READ: Sun Life unveils new ESG-focused critical illness plan

Wealth sales & asset management gross flows declined by 14% YoY to $2b, attributed to lower money market fund sales in the Philippines, decreased MPF sales in Hong Kong, and reduced sales in India, primarily from fixed-income funds.

New business CSM surged to $230m in Q1'24, up from $102m in the prior year, mainly due to sales in Hong Kong.

In March, Sun Life sold 6.3% of its ownership interest in Aditya Birla Sun Life AMC Limited, generating a post-tax gain of $84m. 

Since the IPO in 2021, Sun Life has garnered gains exceeding $450m, whilst still holding a 30.2% ownership stake in the listed entity.

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.