, APAC
/JW Ju from Unsplash

Microinsurance sees $41.4b market potential

71.5% of APAC received insurance for property or loss-of-income.

Microinsurance products reached an estimated 330 million individuals in 36 countries across Africa, Asia, Latin America, and the Caribbean. Despite this broad reach, there remains a significant protection gap of 88.5%, indicating substantial untapped potential for insurance providers.

The immense market value of microinsurance in these 36 countries amounts to $41.4b, with only 15% of the market being served. 

Nearly 13 million individuals received coverage for property or loss-of-income risks through a microinsurance product, with 71.5% of that being people from Asia Pacific.

Whilst direct debit and standing orders are primary payment methods for 35% of products, cash remains significant (primary for 29%), notably in the region. 

ALSO READ: APAC to lead microinsurance market – report

To address premium collection challenges, advancements in banking penetration, digitisation of value chain finance (especially for smallholder farmers), and increased adoption of mobile financial services are crucial for boosting microinsurance uptake.

The Landscape of Microinsurance Study by the Microinsurance Network (MiN), in collaboration with the United Nations Development Programme’s Insurance and Risk Finance Facility (UNDP IRFF), is derived from extensive primary research involving 294 insurers and covering 1,040 products across various sectors.

This highlights a significant opportunity for growth and underscores the critical role of microinsurance in building resilience and addressing poverty among marginalised communities.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.