, APAC
270 views
/Michael Marais from Unsplash

Insurance incentives sweeten EV deal for consumers

Tax incentives and the introduction of charging stations are boosting the EV market.

Lower charging and insurance expenses are expected to hasten the adoption of electric vehicles in Singapore and Hong Kong, whilst Indonesians prioritise government subsidies. 

Recent developments across the Asia Pacific (APAC) region, including tax incentives and the introduction of new charging stations and car models, are bolstering the electric vehicle (EV) market. The latest YouGov Surveys research focuses on identifying the incentives that consumers in key APAC markets believe would make owning EVs more financially appealing.

In Indonesia, reducing upfront costs and operating expenses through government incentives and subsidies is the most effective way to encourage EV adoption, with 68% of respondents expressing this sentiment. Additionally, measures like extended warranty and maintenance packages (66%) and reduced charging costs (65%) are also highly desired by consumers.

ALSO READ: EV rise in Australia drives risk considerations and insurance hurdles

In Singapore, making EVs cheaper to maintain and purchase is paramount. Lower charging and insurance costs (both 66%) are particularly appealing, along with government incentives and subsidies (65%) and extended warranty and maintenance packages (64%).

Similarly, in Hong Kong, reducing upfront costs and operating expenses is crucial for EV adoption. Government incentives and subsidies (60%) and extended warranty and maintenance packages (58%) are seen as effective measures to make EVs more financially attractive.

The data is based on YouGov Surveys conducted online in January, with samples ranging from 510 to 2,044 adults aged 18+ in 17 markets.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.