, Malaysia
/Freepik

Malaysia’s general Takaful payouts up 24.4% in responsiveness

MTA anticipates steady industry momentum in 2024.

The Malaysian Takaful Association (MTA) disclosed that takaful operators disbursed RM8.74b in 2023 to aid the populace, with Family Takaful contributing RM6.79b, showcasing its commitment to safeguarding families. 

General Takaful paid out RM1.95b, marking a 24.40% increase in payouts, highlighting the industry's responsiveness to emerging needs.

Family Takaful's gross contribution grew by 7.55% to RM8.97b, with stable certificate numbers. Despite slightly lower figures in new certificates and gross contribution compared to 2022, sustained interest in takaful protection was evident.

General Takaful saw a 17.44% increase in gross contributions to RM5.45b, primarily driven by motor takaful. The sector adapted to the rise in electric vehicles (EVs) with tailored motor takaful products, aligning with national energy transition goals.

ALSO READ: New equity requirements to foster competition in Indonesia's takaful sector

Other lines of business also recorded growth, notably in aviation, cargo, marine hull, and construction, reflecting post-pandemic recovery.

Agency and Bancatakaful remained key channels, contributing significantly to new business.

MTA anticipates steady industry momentum in 2024, aligned with Malaysia's economic expansion forecast. The association introduced a strategic transformation plan, Hijrah27, aiming to elevate and innovate takaful to be a household name and drive growth in the Islamic ecosystem.

Hijrah27, building on the success of ISLAH 23, focuses on collaborations, awareness, product innovation, and expanding takaful's role in the ecosystem to widen protection. MTA envisions Hijrah27 as a catalyst for maintaining takaful's growth momentum and ensuring every Malaysian has a safety net.

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.