/Jonathan Ford from Unsplash

Heavy rains in Southwestern Asia reveal insurance shortfall

Dubai saw its heaviest rainfall in more than 70 years.

The economic impact of the recent severe weather across Southwestern Asia is expected to be significant, with initial assessments indicating losses in the hundreds of millions of US dollars. However, insured losses are projected to be lower due to relatively low insurance penetration, according to Aon’s Weekly Cat Report.

The full extent of the damage is still being assessed, with authorities urging continued vigilance and preparedness in the face of ongoing severe weather threats.

Areas affected were Afghanistan, Pakistan, Oman, the UAE, and other regions. The onslaught of heavy rainfall, storms, and widespread flooding has resulted in at least 166 fatalities, hundreds of injuries, and substantial material losses.

A deepening slow-moving trough led to elevated rainfall accumulation across the region. 

Extreme rainfall hit the eastern Arabian Peninsula last 14 to 17 April, with locations in the UAE and Oman recording more than 200 mm of rain in 3 days. Dubai experienced its heaviest rainfall since records began in 1949, resulting in significant flooding.

ALSO READ: Only six out of 10 said they are ready to handle business risks: Aon survey

Dubai International Airport was flooded, leading to the cancellation of over 1,200 flights. Transportation services were severely disrupted, with numerous cars, houses, and malls inundated. Power outages and water shortages were widespread.

Multiday rainfall totals exceeded 200 mm in Afghanistan and Pakistan, with some areas in Pakistan witnessing over 500 mm of rain in 7 days, causing severe flash flooding.

In Oman, deadly flash flooding claimed at least 20 lives, with many still missing. Northern regions were severely affected, with numerous people stranded in damaged vehicles.

Pakistan witnessed additional fatalities and structural damage to thousands of houses. Over 23,000 people were affected across various provinces, with significant losses to agriculture and livestock.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.