, APAC
/Tripwire

Global cyber insurance market to skyrocket by $42.81b by 2027

Surge in cyber-attacks prompts increased demand for cyber insurance to safeguard against financial and reputational risks.

The global cyber insurance market is projected to expand by $42.81b from 2022 to 2027, with a forecasted CAGR of 35.92%. In 2023, the market grew 30.9% on a year-on-year (YoY) basis, according to Technavio.

The surge in cyber-attacks has heightened demand within the corporate sector, necessitating protection against potential financial and reputational harm. 

Both businesses and individuals are actively seeking coverage to mitigate rising risks, driven by the recognition of reputational benefits associated with comprehensive coverage.

Companies are adopting various strategies like alliances, partnerships, mergers, acquisitions, and geographical expansion to strengthen their market presence. 

ALSO READ: Surge in demand for cyber, marine, cargo, and property insurance in SG and Malaysia

The market, segmented by type (large enterprises and small and medium-sized enterprises), solution (standalone and packaged), and geography (North America, Europe, APAC, South America, and Middle East and Africa), sees significant growth in the large enterprises segment due to their higher vulnerability to cyber attacks. 

Vendors are tailoring packages to meet the needs of large enterprises, including high coverage limits, comprehensive coverage, specialised services, and global coverage.

North America is expected to contribute 57% to the market growth during the forecast period, driven by increasing awareness of cyber insurance, high adoption of technologies, rise in online transactions, and growth in the e-commerce industry.

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.