, Taiwan
248 views
/Eagan Hsu from Unsplash

Regulatory change boosts capital options for Taiwanese insurers

The move can potentially reduce the cost of capital and broaden their investor base.

The Financial Supervisory Commission (FSC) allowing Taiwanese insurers to issue bonds overseas through SPVs diversifies their capital-raising channels due to limitations in the domestic bond market, Fitch Ratings said.

This move is seen as credit positive, particularly for life insurers, as it helps them optimize capital structures and alleviate pressure from shareholders amid stricter regulatory requirements under the upcoming localised Insurance Capital Standards (TW-ICS) in 2026.

This regulatory change enables insurers to tap into larger and more diverse overseas capital markets, potentially reducing the cost of capital and broadening their investor base. 

Participating in international financial markets enhances their global credibility and reputation. Cathay Life Insurance is set to establish an SPV in Singapore, marking the first move to leverage this change.

ALSO READ: Taiwan's insurance businesses achieve $1.1b profit in January

However, there are risks, including foreign exchange risk and compliance with international regulations, which require robust risk management. 

The FSC's amendments outline requirements for establishing SPVs abroad, including approval from the FSC, provision of guarantees, and adherence to credit ratings and issuance limits. Insurers must also manage their overseas investment limit, set at 45%, with restrictions if this limit is reached.

Despite support from the FSC, insurers' ability to maintain stable net asset growth in 2024 faces challenges from interest-rate and capital-market fluctuations. 

Whilst the life sector's unaudited equity surged by 41% in 2023, unaudited net income declined due to currency appreciation and increased hedging costs compared to 2022.

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.