, APAC
/Matheus Natan from Pexels

Blue Cross APAC strengthens capital buffer, backed by AIA

Blue Cross plays a crucial role in supporting AIA's growth strategy through various market segments in Hong Kong. 

An improved capital adequacy and support from parent company AIA is forecasted to keep Blue Cross Asia Pacific with a strong capital and earnings outlook through 2025, as stated by S&P Global Ratings in a note.

Blue Cross's capital buffer has strengthened to the 99.99% confidence level under extreme stress scenarios, thanks to the recognition of diversification benefits in its revised capital adequacy framework. 

However, its modest capital size exposes it to volatility from large single-event risks. The ratings agency emphasised the insurer’s conservative investment strategy could help maintain growth.

The stable outlook reflects the correlation with AIA's ratings and the expectation that Blue Cross will maintain its strategic importance within the group. 

Downgrades may occur if Blue Cross's relationship with AIA weakens or if there's a substantial deterioration in profitability. Conversely, upgrades are unlikely but could happen if Blue Cross's relevance to AIA increases significantly.

ALSO READ: Blue Cross APAC underwriting performance to stay ‘subdued’: S&P Global Ratings

Blue Cross plays a crucial role in supporting AIA's growth strategy, particularly in serving various market segments within Hong Kong. 

It benefits from AIA's regional expertise and focus on health insurance, although it operates under a separate brand.

Despite competitive pricing and operational challenges, Blue Cross is expected to gradually narrow underwriting losses through efficient claims management and product pricing adjustments. 

Its multi-channel distribution approach, including strategic partnerships with The Bank of East Asia Ltd. and AIA's agency network, will enhance its market presence in Hong Kong.

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.