, Japan
/Artak Petrosyan from Unsplash

Toa Reinsurance faces volatility risks despite stable core operations: S&P Global Ratings

Refinements to its liquidity ratio calculation improved liquidity assessment.

Toa Reinsurance group maintains excellent capital adequacy under the new model criteria, with a commitment to a high confidence level. However, exposure to natural catastrophes, the domestic equity market, and risks like social inflation pose potential volatility in capital and earnings. 

Environmental factors, including a concentration in Japanese catastrophes and overseas development challenges related to ESG risks, are considered moderately negative in the credit rating analysis.

Toa Reinsurance group's core operating companies would still maintain a stable outlook. The revised capital model led to higher diversification benefits and improved capital adequacy in fiscal 2022. 

However, challenges include the post-tax treatment of equity-like reserves and recalibration of some risk charges, impacting capital to some extent. 

ALSO READ: QBE Lenders' Mortgage Insurance shows promising stance in Australia market – S&P Global Ratings

Refinements to liquidity ratio calculation contributed to a positive liquidity assessment. Stable outlooks reflect expectations of Toa Reinsurance maintaining a strong business base in the domestic market and high capital levels.

Potential downgrades in the next two years may occur if the group's capital level deteriorates due to worsening operating performance or volatile financial markets. 

Ratings could be raised if the group's competitive position strengthens through performance recovery or reduced market risk. 

The group is rebuilding its reinsurance underwriting business, facing challenges with a combined ratio exceeding 100% since 2018. Efforts to improve profitability include selective underwritings, premium rate increases, and cost-cutting, but full success has not been achieved.

 

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.