, APAC
150 views
/Pixabay

Asian insurtech investments to recoil in 2024 – Clyde & Co.

Insurtechs offering genuinely innovative and unique solutions are likely to attract interest from capital providers.

The insurtech sector in Asia has seen significant growth, making the region the fastest-growing global market for insurtech investment. Whilst the US remains the leading region for overall insurtech investments, Asia has experienced a remarkable 58% year-on-year increase in venture capital investments as of mid-2023, according to Joyce Chan, Partner at Clyde & Co.

Asia’s total venture capital investments for 2023 is an estimated $634b, according to the report “The State of Global Insurtech 2023”.

Several Asian jurisdictions, including China, have implemented policy initiatives to promote the digital transformation of financial services, with Southeast Asian jurisdictions expected to witness higher growth rates in the short term.

ALSO READ: Global insurtech investments impress Q3 expectations: Gallagher Re

Singapore's insurtech space, in particular, has become more vibrant and attracted the most investment among all Asian markets in the first half of 2023. 

This trend is anticipated to continue into next year. The insurtech business in Thailand and other Southeast Asian countries, such as Indonesia, remains buoyant, with continued investment from local players and multinational insurers showing interest in insurtech solutions related to personal lines business.

There is also optimism that inward investment into the insurance sectors in Mainland China and the Hong Kong SAR will steadily increase in the next year. 

However, the global environment for insurtech investment may pose challenges for some startups. Market leaders and service providers offering genuinely innovative and unique solutions are likely to attract interest from capital providers, while others may find it challenging to secure investment.

 

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.