, Southeast Asia
/Pixabay

Fintech funding in SEA freefalls 74% in Q3

Rising interest rates, macroeconomic factors, and fear of reduced startup valuation caused this downfall.

The SEA FinTech startup ecosystem hit peak funding in the fourth quarter (Q4) 2021 but declined steadily since Q2 2022, whilst Q3 2023 saw a major 74% drop in funding compared to last year, reported Tracxn Geo.

The recent quarter marked the lowest quarter since 2020. This decline can be attributed to rising interest rates, macroeconomic factors, and fear of reduced startup valuations due to various economic factors.

In Q3 2023, SEA FinTech companies raised $229m, a 48% drop from $437m in Q2 2023 and a 74% decline from $887m in Q3 2022. The absence of late-stage rounds in Q3 2023 contributed to this funding drop.

ALSO READ: Singapore’s fintech to contribute 3.6% in 2027

Early-stage funding in Q3 2023 was $203m, down 37% from $321m in Q2 2023 and 55% from $452m in Q3 2022. Seed-stage investments in Q3 2023 were $26.3m, a 27% decrease from Q2 2023 and a 73% drop from Q3 2022.

Top-funded sectors in Q3 2023 included cryptocurrencies, insurance IT, and investment tech. Cryptocurrencies received $71.5m, down 4% from Q2 2023 and 8% from Q3 2022.

Internet-first insurance platforms, payments, and alternative lending were heavily affected, with a 100%, 69%, and 87% drop in funding compared to Q2 2023, respectively. 

No new “unicorns” emerged, and no $100M+ rounds or IPOs occurred in Q3 2023. However, there were six acquisitions, a 20% increase from Q3 2022.

 

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.