, Malaysia
198 views
/Oleg Laptev from Unsplash

Malaysia provides update for DITO framework, to encourage broader participation

This framework is designed to facilitate the entry of Digital Insurers and Takaful Operators (DITO) in the country.

Bank Negara Malaysia (BNM) is pleased to share an update on the outcomes of the consultation paper for the Exposure Draft on Licensing and Regulatory Framework for Digital Insurers and Takaful Operators (DITO Framework), which was issued in November 2022. 

During the consultation period, which concluded on 28 April, BNM received valuable feedback from over 50 stakeholders. 

After careful consideration of this feedback and additional insights gained, BNM has decided to refine various aspects of the DITO Framework. 

These enhancements aim to provide greater clarity, particularly for emerging and innovative business models like embedded insurance and insurance-as-a-service. The goal is to encourage broader participation from entities within the insurance and takaful value chain, ultimately realising the policy objectives of the DITO Framework.

ALSO READ: Life insurance sector in Malaysia to exceed $15.9b by 2027 – GlobalData

This engagement focused on alternative business and operational models, as well as the approach to the foundational phase. The input and feedback provided valuable insights into market trends and have played a significant role in shaping the final version of the policy document.

BNM intends to finalise this framework by the first half of 2024, demonstrating its commitment to fostering a dynamic and inclusive digital insurance landscape in Malaysia.

This framework is designed to facilitate the entry of DITOs in Malaysia, aligning with the objectives of promoting inclusion, competition, and efficiency in the industry.

 

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.