, Singapore
646 views
/Pixabay

MAS unveils list of too-big-to-fail insurers, imposes higher capital requirements

The four initial insurers are to face a 25% capital add-on, boosting higher and lower supervisory intervention levels, CET1 and  Tier 1.

The Monetary Authority of Singapore (MAS) has released the inaugural list of domestic systemically important insurers (D-SIIs), whilst imposing a higher capital requirement.

The initial list includes four D-SIIs: AIA Singapore, Income Insurance, Prudential Assurance Company Singapore, and The Great Eastern Life Assurance Company.

Starting on 1 January 2024, this framework formalises and updates an existing one, assessing insurers based on size, interconnectedness, substitutability, and complexity.

Insurers deemed to have a significant impact on Singapore's financial system and the broader economy will be designated as D-SIIs. 

ALSO READ: MAS pledges S$150m to aid the financial sector

They will be subject to additional supervisory measures, similar to those applied to domestic systemically important banks (D-SIBs). Namely, a 25% capital add-on, which replaces the previous 25% high-impact surcharge. Also, an enhanced recovery and resolution planning to ensure financial strength and minimize disruption in times of distress.

The four current D-SIIs are expected to meet these requirements with ample capital buffers. MAS is also working closely with them on recovery planning.

Ho Hern Shin, Deputy Managing Director (Financial Supervision) at MAS, emphasised that enhancing the D-SII framework is part of their ongoing efforts to fortify Singapore's financial sector by imposing stricter regulatory standards and closer supervision on domestic systemically important insurers.

 

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.