, New Zealand
Photo by Dan Freeman from Unsplash

Chubb Life NZ operating performance ‘adequate’: analyst

Chubb Life NZ faced challenges in its operating results in 2021 and 2022 due to interest rate hikes.

Chubb Life New Zealand’s shown a sturdy balance sheet strength, adequate operating performance, neutral business profile, and appropriate enterprise risk management, observed by AM Best. 

The assessment of Chubb Life NZ's balance sheet strength is supported by its risk-adjusted capitalisation, measured by Best's Capital Adequacy Ratio (BCAR), which was at its strongest level at the end of 2022 and is expected to remain strong in the medium term. 

This is attributed to the company's moderate underwriting leverage and conservative investment allocation. 

The company maintains a robust buffer above the minimum regulatory requirements for solvency and has adjusted its surplus targets and investment duration in response to the new solvency standards implemented in 2023.

AM Best said Chubb Life NZ's operating performance was adequate, with a five-year average return-on-equity ratio of 1.3% (fiscal years 2018-2022). 

ALSO READ: Chubb appoints new COO of global reinsurance

The company experienced challenges in its operating results in 2021 and 2022 due to interest rate hikes, impacting the fair values of its investment portfolio and net insurance assets. 

However, AM Best expects steady revenue growth and a strong pricing strategy to sustain the company's adequate operating performance.

Chubb Life NZ's business profile is viewed as neutral. It is one of the largest life insurance companies in New Zealand in terms of gross earned premiums. 

Its competitive advantage lies in its multi-channel distribution approach, particularly benefiting from a bancassurance distribution agreement with ANZ Bank New Zealand Limited and its adviser channel.

 

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.