, Malaysia
166 views
Photo by Vlad Deep from Unsplash

Etiqa Malaysia first insurer to sign UN Principles for Sustainable Insurance

The insurance and takaful provider will integrate the four Principles for Sustainable Insurance in its business strategy.

The Malaysian insurance provider, Etiqa, said it commits its business toward sustainability.

In a recent announcement, the insurer said it has signed to become part of the United Nations’ Principle for Sustainable Insurance (UN PSI) under the United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP FI).

“In 2019, Etiqa responded to the call by Bank Negara Malaysia for companies to adopt Value Based Intermediation (VBI), which is the Islamic equivalent of ESG.  Since then, we have implemented sustainable practices and embraced our position in balancing the equation between People, Planet & Profit, in the way that we carry out our Insurance & Takaful business,” Kamaludin Ahmad, Group Chief Executive Officer of Etiqa Insurance and Takaful said.

ALSO READ: Longer life is a potential financial nightmare for Singaporeans

This initiative aims to direct financial institutions in the private sector into serving both people and the planet.

Started in 2012, the programme developed four key Principles for Sustainable Insurance (PSI) to serve as a roadmap for risk management and solutions.

The UNEP FI works with above 400 banks, insurers and investors and is supported by more than 100 institutions. Presently, the PSI already has 135 insurance companies sign the commitment toward sustainability.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.