, Malaysia
279 views
Stock photo. Credits to Unsplash.

1 out 3 working Malaysians are uninsured

16% of them have said they have no plans to get insurance or takaful.

One out of three working Malaysians in the prime financial planning age have no form of personal protection, a survey by Zurich Malaysia revealed.

This is despite 75% of Malaysians not being able to raise RM1k ($211.75) in an emergency, according to Bank Negara Malaysia, and 6.62 million Employees' Provident Fund (EPF) members aged under 55 having savings of less than RM10k ($2.12k).

ALSO READ: Ongoing flooding won’t make Australian insurers tap reinsurance: S&P

Additionally, 16% of those who are uninsured have said they have no plans whatsoever to set aside any money for insurance or takaful.

The survey found that the cause of this is rampant misconception and misunderstanding about protection.

21% of Malaysian respondents believe that protection provided by employers is sufficient whilst 14% said that insurance or takaful is not necessary. Meanwhile, 9% have a bad perception of insurance and takaful, making them harder to convince about investing in their future.

Malaysians also do not have enough information on insurance and takaful (22%). 18% said they lack understanding of the purpose and benefit of insurance and takaful.

These findings were part of Zurich Malaysia’s survey commissioned in late 2021 titled ‘Impact of Pandemic on Protection’ involving 1,201 respondents nationwide. This group of 25 to 40-year-old working adults make up 41% (491 respondents) of the total sample size, and 30% of this group stated that they do not have protection.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.