, Malaysia
170 views

Clock’s ticking for foreign insurers in Malaysia to reduce stakes in local ventures

The Malaysian central bank is giving foreign insurers until the end of 2023.

Bank Negara Malaysia is has announced a looming deadline for foreign insurers: reduce stakes in their local ventures or pay into a national health insurance program.

A report by Bloomberg revealed that the Malaysian central bank will order foreign insurers to pay into a national health insurance program known as B40 Health Protection Fund if they do not comply with the ownership limit by the deadline.

First piloted in 2018, the B40 Health Protection Fund provides insurance coverage to households with lower income in need of critical illness treatments. Insurance firms who will contribute to the fund will have been deemed to have complied with the ownership limit.

ALSO READ: Malaysian digital insurer VSure.life expands footprint in the UK

Foreign shareholders had accepted the divestment conditions when they entered the Malaysian market. The central bank said that it will continue to engage closely with foreign shareholders on their divestment plans and does not comment on specific cases, the report said.

International insurers AIA Group Ltd., Prudential, Tokio Marine, and Zurich Insurance Group AG are amongst some with ventures in Malaysia. Singapore-headquartered Great Eastern is the only foreign insurer who have publicly announced to pledge a contribution to the fund to the tune of $451m back in 2019.

Regulatory rules limited foreign insurers to hold only a maximum of 70% stakes in local firm which was mostly disregarded until 2017 when Bank Negara Malaysia issued a directive to remind insurers to meet the requirement.
 

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.