, South Korea

South Korea insurance industry profits fell by 21% in Q1

Net profits for all 53 major insurers totaled $2.45b.

South Korea’s insurance firms combined net profit fell by 21% in the first quarter (Q1) of the year, according to statistics by the country’s regulator.

Data compiled by the Financial Supervisory Service (FSS) revealed that the net profit of 53 major insurers totaled $2.45b in the January to March period.

The steep drop was attributed to a fall in Q1 net profit of 23 life insurers which contracted by 45.2% to $1.1b. The FSS attributed the drop to a fall in savings-type insurance sales and asset values amids rising market rates.

In conttrast, South Korea’s non-life insurance industry saw its Q1 net profit jump of 25.4% to $1.3b. The robust earnings of non-life insurance firms were because of the country’s strict COVID-19 measures which discoruage socail gatherings and in turn lowered the loss rate.

Their combined premium income contracted 3.1% to $41b during the three-month period, data showed.
 

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.