, APAC
100 views

Swiss Re suffers $248m net loss in Q1

The firm logged a ROE of –4.6%.

Swiss Re suffered a $248m loss in profits in the first quarter of 2022, impacted by the war in Ukraine, heightened financial market volatility and the ongoing COVID-19 pandemic.

The firm reported a return of equity (ROE) of -4.6% for Q1. This was a huge drop from its net income of $333m and ROE of 5.2% for the same period in 2021.

The group said it absorbed higher-than-expected large natural catastrophe claims of $524m across its property and casualty businesses as well as COVID-19 claims of $515m. In addition, Swiss Re booked $283m in reserves related to the war in Ukraine.

Swiss Re, however, reported a growth in net premiums earned and fee income for the group by 4% compared to last year to $10.6b in Q1

Swiss Re's return on investments of 0.7% was impacted by equity mark-to-market losses as well as modest losses on Russia-related exposures. The recurring income yield of 2.1% demonstrates the quality and stability of the underlying asset portfolio.

According to the insurer, its capital position remained very strong, with the group Swiss Solvency Test (SST) ratio in the upper half of the 200–250% target range as of 1 April 2022.

You may also like:

Singapore risks protection gap for older population

520,944 properties in Australia to be uninsurable by 2030

Coface appoints new APAC chief

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.