, South Korea

Kakao gets regulator nod for digital insurance business

This marks the first time a newcomer has been allowed to launch.

South Korea’s Financial Supervisory Commission has approved a digital insurance business by online messenger and tech giant Kakao.

According to the FSC, Kakao managed to satisfy all criteria, including the amount of capital stock, for the launch of its non-life insurance business.

Kakao’s insurance venture will be 40% owned by Kakao and 60% owned by its online payment unit Kakao Pay. Both will be contributing to the initial capital of $81m for its launch.

The approval of Kakao’s insurance venture marks the first time a newcomer in South Korea’s insurance industry has been allowed to launch a digital insurance firm.

Kakao is expected to launch its insurance business in the third quarter this year.

This marked the first time a newcomer in the industry has been allowed to launch a digital insurance firm. Previously, Kyobo Life Insurance's Kyobo Lifeplanet Life Insurance and Carrot General Insurance run by Hanwha General Insurance received the green light for digital operations.

Kakao is expected to launch the insurance business in the third quarter of this year.

You may also like:

Tokio Marine’s GCube expands footprint in Australia

OneDegree announces three-year partnership with Munich Re

Singlife appoints Matter to review its sustainability portfolio

Follow the link s for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.