, Hong Kong
126 views

Hong Kong insurance firm staff heads for the exit and here’s why

The industry is on the cusp of a serious ‘brain drain’.

International insurers in Hong Kong are thinking about cutting back on operations during what probably is the worst talent shortage in the city, a survey by the Hong Kong Federation of Insurers.

One out of three international insurers are thinking about cutting back on operations due to staff shortages and 30% are mulling on relocating their global and regional team, leaving only a Hong Kong-focused staff behind.

The survey said many financial workers have left their jobs and moved out to other cities and Hong Kong has difficulties in replacing them due to strict restriction measures to curb the COVID-19 pandemic.

Hong Kong requires inbound travellers, even fully vaccinated ones, to undergo a quarantine period of up to 14 days

80% of firms surveyed have experienced high staff turnover in the actuary, IT, finance, and claims departments.

“Hong Kong insurers are losing staff at a rate much faster than the rate of recruiting replacements. The emigration and brain drain risks are now having a business impact on many insurance companies,” said Edward Moncreiffe, chairman of the HKFI

The HKFI said it will bring these issues up and give their recommendations to the Insurance Authority, which includes a proposal to bring down quarantine requirement to seven days and to allow returning residents to isolate at home rather than in hotels.

You may also like:

Hong Kong IA reveals insurance complaints dropped by 9% in 2021

Surer backs new professional indemnity insurance in tripartite agreement

Hong Kong insurance regulator warns public against phishing scams

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.