, India

GIC Re posts $268.3m net profit for FY2021

Gross premiums during that period fell 7.1%.

The General Insurance Corporation of India (GIC Re) has recorded a consolidated net profit of $268.3m (INR199.16b) for the financial year 2021, according to media reports.

Gross premiums collected during that period fell 7.1% to INR470.14b from INR510.30b in FY2020. Incurred claims also dropped 14.4% to INR368.53b in FY21. 

The incurred claims ratio improved to 92.4%, whilst the underwriting loss shrank to INR54.88b from INR63.67b in FY20.

Investment income rose 24% 24% to INR88.2b compared to INR71.25b in FY2020.

The solvency ratio improved to 1.74 as of 31 March this year.

The insurer said the pandemic has led to uncertainties on its growth front despite better financial performance. It expressed concerns over the pandemic's impact on business and economic growth and its effect on premium volume, particularly from SMEs.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.