, Hong Kong

Only 3 in APAC's 50 largest insurers were ready for the pandemic: study

Only AIA, Tokio Marine, and MS&AD considered a pandemic as a key risk to operations.

A study has found that insurers in APAC were inadequately prepared for a risk like the COVID-19 pandemic, highlighting the necessity for firms to rethink their risk management plans.

Only three of APAC’s 50 largest insurers by market cap—Hong Kong’s AIA Group, and Japan’s Tokio Marine Holdings and MS&AD Holdings—identified a pandemic outbreak as a key risk to their operations, according to a governance and sustainability report by accounting organisation CPA Australia.

The same study found that the use of analytics for managing risks and in internal audit remain at a nascent stage in the sector. Only eight insurance companies use analytics in managing risks.

On the upside, most insurers in the region have already increased their investments in artificial intelligence, machine learning and blockchain, the report noted.

But whilst leveraging data analytics and technology can improve risk management and help institutions make better strategies and other decisions, it also comes with increased security risks. To solve this, financial firms should consider recruiting technology experts when recruiting directors, said associate professor Richard Tan, one of the report’s authors.

Currently, at the board level, directors with technology expertise remain rare in the industry, according to the report. Only 20% of insurers have appointed directors with such relevant expertise.

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.