, India

Indian insurers to shoulder interest payments of delayed rural claims

Companies failing to clear crop loss claims within 2 months have to pay with 12% interest.

The government announced that Indian insurance companies that fail to clear farmers’ claims for crop loss within a period of two months have to pay it with 12% interest, reports The Times of India.

“Even the state governments will have to pay interest to farmers if they delay their shares,” Union agriculture minister Radha Mohan Singh in Lok Sabha told local media.

Over 27 states and union territories are enrolled in the Pradhan Mantri Fasal Bima Yojana (PMFBY) scheme.

Launched in 2016, PMFBY is an actuarial premium based scheme requiring farmers to pay a maximum premium of 2% for Kahrif, 1.5% for Rabi food and oilseed crops and 5% for annual commercial crops. The remaining part of the premium is shared by the Centre and the state government.

Although the number of farmers insured under the PMFBY scheme has reportedly increased, the delay in settling their claim remains a major cause of concern.

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.